Sumber Jawa Pos,Rabu, 11 Maret 2009
Pencapaian tujuan pendidikan di sekolah sesungguhnya merupakan tugas bersama guru mata pelajaran,guru bimbingan dan konseling,serta tenaga pendidik lain di sekolah.Di Negara maju,fungsi pengembangan sekolah telah terpusat pada layanan bimbingan dan konseling (BK).
Program-program sekolah didasarkan data yang diperoleh BK dari siswa.Sebab informasi tersebut selain up to date seiring dengan perkembangan individu (siswa) yang setiap saat selalu mengalami perubahan kejiwaan dan membutuhkan aktualisasi serta respons positif dari lingkungannya.
Di sekolah,BK memiliki fungsi pengembangan,perbaikan,pemeliharaan kondisi positif,serta pemahaman dan pengentasan masalah siswa.Fungsi itu diterapkan dalam berbagai layanan,antara lain,layanan informasi,orientasi,bimbingan kelompok,dan konseling individu.BK membina siswa dalam berbagai aspek pribadi,pengembangan diri,social dan karir.
Dalam praktik sehari-hari berbagai kendala dihadapi guru dalam membimbing siswa.Banyak metode digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.Dari pendekatan Behavior,humanistickognitif, hingga sibermetic.
Salah satu alternative pendekatan yang saat ini mulai dikaji adalah bibliokonseling.Yakni pendekatan bimbingan dan konseling dengan menggunakan informasi atau pengetahuan yang terdapat dalam buku pustaka.
Dengan menggunakan buku bacaan sebagai “alat” untuk membantu siswa,guru BK punya ribuan alternative bantuan untuk membimbing siswa,khususnya yang mengalami masalah.Dari komik,buku cerita,artikel dari Koran atau majalah,novel,teenlit,hingga buku yang tergolong berat seperti tulisan ilmiah,semua dimanfaatkan.
Untuk siswa yang cenderung sulit membaca buku teks,guru BK bisa memilihkan komik atau cerpen yang disukai siswa.Buku bacaan yang ditunjuk harus sesuai dengan masalah siswa.Dengan demikian,setelah membaca buku tersebut,siswa terbantu menyelesaikan masalah yang dihadapi.Selain itu,buku yang digunakan harus sesuai dengan usia perkembangan siswa,sehingga bahasa dalam buku tersebut dapoat dipahami dengan mudah.
Dengan menggunakan buku sebagai media untuk membantu siswa,guru dapat menghindari kemungkinan munculnya kesenjangan yang terjadi. Misalnya siswa mengalami masalah yang berhubungan dengan anatomi tubuhnya.Kendala bisa timbul bila siswa dan guru BK berjenis kelamin beda.Kendala seperti ini tak perlu muncul dalam bibliokonseling.Dari buku yang diberikan oleh guru BK,siswa terbantu mendapatkan informasi lengkap tanpa harus merasa risi atau malu.
Kelebihan lain bibliokonseling adalah siswa merasa lebih aman.Bagi kebanyakan siswa,pemanfaatan buku bacaan untuk mencari alternative solusi atas masalah yang dihadapi tanpa kawatir masalahnya diketahui oleh orang lain.
Posted by 17.18 and have
0
comments
, Published at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar